Personal blog. Keep to be a silent reader. No bullying !

Sunday 24 January 2016
Berlangganan

Ketika Si Baper Datang

"Afwan akh, bisa pinjam laptopnya bentar buat ngirim tugas ke dosen?"
"Silahkan, mumpung nggak dipake"
"Passwordnya apa nih akh?"
"Passwordnya namamu"
"*muka GE-ER* nama lengkap atau nama panggilan?"
"Maksudnya.. passwordnya itu N-A-M-A-M-U.."
"*glek* -__-"


Duhai engkau perhiasan dunia,
Bila ada laki-laki yang bersikap baik padamu, terjemahkan itu sebagai hal yang ilmiah. Sebab sudah naluri laki-laki bersikap baik pada perempuan.

Bila bukumu jatuh dan dia ambilkan, itu normal. Tidak ada yang spesial. (Jangan baper)

Bila kamu bertemu di jalan dan dia mengucapkan salam, bukan berarti dia tertarik, dia sedang menjalankan sunnah. Bila di antara teman-temanmu hanya kamu yang disapa, jangan baper, bisa saja kebetulan dia hanya ingat namamu. Kebetulan. (Jangan baper)

Bila suatu saat dia membalas chatmu memakai emot, bukan berarti dia ada rasa, bisa saja sebagai pencair suasana pertemanan. Cukup itu saja. (Jangan baper)

Pada dasarnya rasa kecewa itu karena diciptakan sendiri, dimunculkan sendiri karena keliru dalam menanggapi sikap lawan jenis. Sudah sifat asli perempuan mudah terbawa perasaan, oleh karena itu:
 
Untukmu lelaki,
Bila ada perempuan yang sedang bersedih, jangan kamu datang sendiri menghibur, biarkan teman perempuannya yang mendatangi. (Jangan biarkan dia baper)

Tak perlu menawarkan bantuan bila kau lihat dia bisa melakukan sendiri atau sahabatnya bisa membantu (Jangan biarkan dia baper)

Jangan mencandainya perihal hati, bercanda tentang perasaan pada lawan jenis bukanlah hal yang lucu (Jangan biarkan dia baper)

Jaga selalu kehormatan dengan tidak menebar pesona. Jaga kehormatan perempuan dengan tidak bersikap terlalu manis pada mereka. Bersikaplah sewajarnya. Banyak hal yang tidak disengaja bisa menimbulkan baper. Tinggal bagaimana kita pandai-pandai mengelola perasaan kita. *

***

Sejatinya, GE-ER (Gede Rasa) adalah sudah menjadi sifat alamiah yang telah menyatu dengan perempuan (termasuk saya mungkin, hehe).
Sepertinya memang sulit memisahkan perempuan dengan tingkat ke-ge-er-e-an-nya.
Berfikir harusnya memakai logika, tetapi perempuan selalu memakai perasaan.
Dan sampai sekarang saya trauma dengan GE-ER. Karena GE-ER lebih menyeramkan dari pada hantu -_-

Bersyukur saya sudah melewati masa-masa Baper dan masa-masa Ge-eR. Masa yang telah mengajarkan saya untuk selalu berhati-hati berkomunikasi dengan lawan jenis.
Kadang, sifat yang supel sering disalah artikan dengan ketertarikan.
So, jangan jadi pelaku penebar Ge-eR dan jangan mudah Ge-eR -_-
SAY NO TO GE-ER~

Baper


Rumah, 24 Januari 2016

*repost @dakwahsocmed dengan ubahan sedikit