"Hati itu memilih, bukan dipilih" -Perahu Kertas-
Memilih bukan soal memutuskan salah satu diantara pilihan.
Memilih tidak memilih, misalnya.
Meski tidak ada yang dipilih, memilih tidak memilih adalah tetap pilihan. Memilih untuk tidak memiliki.
Hati itu Bang, bukan melulu tentang memilih dan dipilih.
Tapi soal rasa.
Soal keyakinan.
Soal kenyamanan.
Dan soal kecocokkan.
Ku memilih untuk tidak selalu menerka-nerka.
Tidak selalu menduga prasangka.
Karena jika ia cinta, tak akan membuatku bertanya-tanya.
Dan sampai detik ini, terkaan-terkaanku semakin kuat.
Bahwa aku tahu, aku berjuang sendiri.
Aku memilih untuk tidak memilih.
Aku memilih untuk membiarkanmu menggenapkan 100% hatimu untuk pilihanmu.
Aku memilih, karena kutahu kau punya pilihan selainku.
Sampai jumpa di penghujung pilihan kita masing-masing.
Bahwa benar, cinta tidak selalu berakhir di pelaminan.
Jazakallah.
Neng.
Yogyakarta, 17 Juli 2016.
