Kini akhirnya kembali dan kembali lagi ke persoalan jodoh.
Persoalan yang misterius namun akan nyata.
Persoalan perasaan yang tak kunjung berlabuh.
Jodoh, selalu jadi topik utama untuk ia yang sudah siap menikah.
Baru kusadari, jodoh bukan soal mencintai dan dicintai.
Jodoh bukan soal sudah punya pasangan atau bakal calon pasangan.
Jodoh itu soal siap dan mampu.
Siapa yang siap, dia yang berjodoh.
Dan ternyata, orang yang kita harapkan bisa jadi bukan jodoh kita.
Sebaliknya, orang yang tak disangka-sangka malah menjadi jodoh kita.
Semuanya memang misteri.
Tak ada satupun yang menebak.
Dan konsep jodoh pun kini terpatri dalam ingatanku,
Bahwa jodoh pasti bertemu.
Sejauh apapun dia, jika memang berjodoh pasti kita bertemu.
Tak usah capek-capek mengejar yang tak pasti, yang berujung akan kekecewaan.
Jodoh itu bukan PHP
Jodoh itu bukan KODE
Jodoh itu bukan TEBAR PESONA.
Jodoh yang baik itu, dia yang akan meminta langsung kepada walinya.
Ya, sebaiknya kita harus meninggalkan orang-orang yang tak pasti yang tak kunjung datang diharapkan.
Jangan sampai menutupi jodoh kita hanya karena kita berharap ke seseorang yang kita sendiri pun tak tahu bagaimana perasaannya.
Realistis.
Yogyakarta, 11 Agustus 2016.