Personal blog. Keep to be a silent reader. No bullying !

Monday 21 November 2016
Berlangganan

Really miss you, Rangers

Hari ini tepat hari yang sangat penting untuk salah satu dari 4 lelaki yang kurindui.
Dia sahabatku, sahabat karib, sahabat dekatku.
Aku sebut mereka Ranger. Yes, my Ranger.
4 laki-laki yang saat itu menjadi tempat teduhanku, menjadi tempat peraduanku.
Tapi itu dulu.

Entah sejak kapan kami -atau aku lebih tepatnya- sudah mulai "jalan sendiri".
Kalau aku fikir, itu karena kita memang sudah berbeda arah dan tujuan.
Meski dalam persahabatan istilah tersebut tidak berlaku, tapi ini sangat berlaku untukku.

Aku merasa kehilangan mereka disaat mereka sudah menemukan kebahagiaan tersendiri.
Aku merasa diabaikan ketika mereka merasa sudah diperhatikan seseorang yang lain selain aku.
Dan aku mulai kecewa saat itu.
Aku mulai merasa diduakan.

Sampai akhirnya aku menemukan kehidupan yang baru bersama orang-orang baru,
Orang-orang yang membutuhkanku.
Aku gila dengan organisasi.
Dan aku menghilang.
Aku menghilang dari kehidupan mereka.

--------------------------------------------------------------

Assalamualaikum, masya Allah tulisan diatas aku tulis sejak tanggal 22 November 2016, kalau tidak salah waktu itu Adi wisuda entah Sidang Akhir.
Tulisannya aku akhiri dengan gantungan alur yang belum jelas. Dan tak pernah aku publish (Masih dalam bentuk draft).
Akhirnya, setelah 9 bulan yang lalu aku buka-buka kembali halaman blog-ku dan ternyata ada judul yang belum sempat aku selesaikan.
Ranger.
Hari ini tanggal 22 Agustus 2017, aku bertemu dan banyak berbincang dengan salah satu diantara 4 ranger.
Dan terlintaslah memori-memori entah berapa tahun yang lalu saat kami remaja.
Saat kebersamaan adalah satu-satunya kebahagiaan tersendiri bagi kami.
Saat kehidupan dan kepentinganku aku taruhkan kepada mereka.
Sampai pada akhirnya kami memliki jalan hidup masing-masing.

Hari ini aku baru sadar,
Perasaan yang ku tahan-tahan,
Perasaan yang tak ingin aku akui,
Cinta yang sudah lama tersimpan, Cinta yang bercampur dengan luka, kembali aku tak bisa menahan betapa aku mencintai dan menyayangi mereka,
Tepat ketika mereka akan benar-benar pergi jauh.
Kadang memang harus seperti itu, kita akan merasa kehilangan ketika kita ditinggalkan.

Bukan cerita bangga atas pencapaian-pencapaian mereka saat sekarang.
Tapi karena aku benar-benar baru menyadari bahwa mereka pernah ada untukku, pernah menyayangiku, pernah mencintaiku bahkan tanpa kuminta.
Aku baru menyadari bahwa sikapku di masa lalu sangat egois dan childis.
Dan baru pertana kalinya aku memohon maaf di hari ini.

Rindu.
Satu kata yang tak bisa aku bendung.
Kenyataan bahwa ternyata aku memang masih menyayangi mereka hingga saat ini, dan tak pernah terungkap karena kesalahpamahan-kesalahpahaman diantara kami.
Lebih dari sekedar rasa cinta untuk ke lawan jenis.
Perasaan yang tertanam dalam hati, entah jenis rasa yang seperti apa.
Lebih dari sekedar rasa persaudaraan.

Biar do'aku yang akan mengalir disetiap langkah hidupnya dan disetiap pilihan-pilihannya.
Semoga Allah akan mempertemukan kami dengan waktu dan situasi kondisi yang jauh lebih baik dari sekarang. Aamiin

Jakarta, 22 Agustus 2017
Dalam deraian airmata rindu.
Aku, yang selalu kalian sebut "Neng".