Personal blog. Keep to be a silent reader. No bullying !

Saturday 1 April 2017
Berlangganan

The Proposal

"Adakah yang lebih indah selain mencintai dan dicintai setelah halal?"

Akhirnya aku harus menulis judul ini. The Proposal.
Sama seperti proposal pada umumnya, proposal pengajuan dana, proposal pengajuan penelitian, proposal skripsi.
Yang dimaksud dalam judul ini adalah, proposal hidup. Proposal pernikahan. Proposal dengan tujuan masa depan.

Setelah sekian lama untuk menimang-nimang, akhirnya pada hari ini pula aku mencoba memberanikan diri untuk "belajar" mengisi Biodata Taaruf.
Berawal dari seorang sahabat, adalah Anas.
Kita sering diskusi mengenai pernikahan dan masa depan. Berdiskusi bagaimana caranya untuk bersabar dalam penantian.
Dan minggu kemarin dengan tiba-tiba dia chating "Neng, punya rekomendasi akhwat yang siap nikah tahun ini?".
Langsung aku mencari-cari nama, dan kami putuskan untuk 'menjodohkan' teman Anas dengan sahabat kami (sahabat aku dan Anas).
Kemudian Anas mengirimkan Blanko Biodata Taaruf. Dan aku mengirimkannya kepada sahabat yang akan aku jodohkan.
Setelah keduanya (teman Anas dan Sahabatku) sudah saling "oke" kami tukarkan Proposal Taaruf dalam bentuk Curriculum Vitae (CV) kepada keduanya. Disini aku sebagai mediator pihak perempuan dan Anas sebagai mediator pihak laki-laki.
Insya Allah, jika mereka jodoh akan dipermudah jalannya menuju Pernikahan. Doakan ya ^_^

Kemudian, aku merasa terketuk sendiri. Kenapa aku tidak mencoba menulis CV?
Meski memang banyak sekali teman-teman kantor yang menyarankan untukku bertaaruf, tapi entah kenapa pada saat itu hatiku belum bergerak untuk membuka pintu baru.
Kata Mba Indri "Dek, kalau kamu niat menikah cepat maka saranku kamu harus benar-benar melepaskan dan mengikhlaskan masa lalumu. Ikhlas. Bila perlu buang semua barang-barang yang mengingatkan masa lalu dan hapus nomor handphonenya" (Bytheway, Mba Indri adalah senior di kantor dan aku belum pernah cerita soal kisah-kisah cinta bertepuk-sebelah-tanganku sama Mba Indri).
Berangkat dari ilmu yang Mba Indri beri, aku benar-benar berfikir lebih logis dan realistis.

Ditambah dengan nasehat-nasehat sahabatku semisal "Udahlah neng kamu itu cari yang pasti-pasti aja" atau yang lebih menyesakkan "Neng, dia pernah bilang sama saya kalau dia ada incaran akhwat lain. Saya lihat, dia gak ada niat baik sama kamu. Jadi kamu jangan menutup diri untuk orang lain".
Ya namanya juga cinta dalam hati. Selalu saja bertepuk sebelah tangan.
Dan ketika kemarin Anas tanya "Kalau kamu gimana neng? Aku ada nih teman yang single asli Sumatera dia lagi S2 UGM".
Lagi dan lagi, kenapa harus dari luar pulau jawa 😂
Memang benar kata Pipit, semakin kamu tidak menginginkan orang yg luar Pulau Jawa, semakin banyak pula calonmu yang dari luar Pulau Jawa. Dan itu dibenarkan sekali -_-
Kenapa aku tidak mau dengan orang luar Pulau Jawa? Karena itu adalah salah satu syarat yang Mamah berikan 😂
Alasannya "Janganlah kamu menikah sama orang jauh. Yang dekat-dekat aja. Jakarta, Bandung, Jogja, atau maksimal Surabaya. Pokoknya yang kira-kira perjalanannya enggak sampai berhari-hari minimal setengah hari lah".
Mungkin efek karena aku perempuan satu-satunya dan bungsu pulak -_-
Jadi entah berapa kali aku "menolak" kepada orang yang bersuku Sumatera karena alasan itu.

Alhasil, akhirnya aku memasrahkan diri untuk belajar membuat Proposal.
Jujur, sangat menguras otak.
Katakanlah selama aku bergelut didunia keskretariatan, proposal kegiatan adalah makanan sehari-hari. Sekali tebas, beres.
Entah kenapa menulis Proposal yang satu ini benar-benar melelahkan, padahal intisarinya adalah mengenai diri sendiri dan mengenai pandangan soal pernikahan.
Apakah benar karena aku belum siap menikah?
Mungkin jawabannya iya.
Tetapi aku selalu berusaha dan meniatkan diri untuk membuka pintu hati dengan lapang dan terbuka bagi siapapun yang menginginiku.
Insya Allah, selalu ada jalan terbaik untuk niat yang baik.
Semoga Allah membelas kasihani aku yang telah lama berharap dicintai oleh orang yang kucintai.
Semoga aku menikah dengan orang yang aku ingini, yang terbaik menurut Allah.

Semoga aku bisa melepaskan masa laluku. Mengikhlaskan cinta lamaku.
Semoga dia yang pernah kuingini berjodoh dengan orang yang dia inginkan.
Semoga Allah meridhoi.

Jakarta, dalam hujan.
1 April 2017.
21.24 WIB