Satu-satunya kemampuan terbaik yang aku miliki adalah sebagai pendengar dan penasehat.
Bukan penasehat yang handal sih memang, tapi sekedar 'kata-mutiara' yang setidaknya sedikit menenangkan hati meski tak banyak membantu.
Sudah lama sejak dari zaman Sekolah Dasar (SD) aku belajar memahami orang lain.
Belajar mendengarkan.
Belajar memahami.
Belajar menghargai.
Hingga saat ini, di usia 25 tahun.
Alhamdulillah berkat 'kelebihan' itu aku memiliki banyak teman, banyak sahabat.
Banyak yang mempercayakan aku untuk membagi masalah hidupnya.
Begitu banyak pelajaran yang aku dapat dari semua cerita-cerita.
Dan ini adalah alasan kenapa aku pandai memberi nasehat dan pandai memberi solusi. Karena pengalaman orang.
"Kamu itu mba problem solver dan bikin orang nyaman".
Mungkin alasan yang seperti itu yang membuat orang salah paham, bahkan aku sendiri pun selalu salah paham.
Ketika seseorang mengajak berdiskusi, merasa asyik, senang, nyaman, dan timbul rasa yang lain.
Padahal, semua ya karena tanpa sengaja.
Begitulah orang menilai aku sebagai PHP (Pemberi Harapan Palsu).
Kapan dan siapa yang menjadi pendengar masalah-masalahku?
Tentu selain Tuhan, aku selalu mengandalkan Blog pribadiku.
Entah kenapa aku lebih aman dan nyaman menumpahkan perasaan dengan cara menulis.
Bukan berarti aku tidak punya orang kepercayaan atau aku yang tidak percaya kepada orang, tapi entah aku merasa tak nyaman membagi kisahku.
Jika ditanya aku kenapa, aku jawab.
Dan jika tak ditanya, ya diam.
Aku mencintai diriku sendiri.
Mencintai apa yang menimpaku.
Terima kasih Blogku.
You are my best friend, ever.
Indramayu, 27 Juni 2017.
